Sakinah Selamanya - Bagian 2

Sakinah Selamanya Bagian 2: 

Rangkuman materi sebelumnya : 

1. Kita semua sudah diciptakan berpasang-pasangan. Semuanya. 

2. Jodoh terbaik adalah jodoh di akhirat.
Surah Ar Rahman mengulang-ulang tentang surga dengan bidadari-bidadari dan bidadara (untuk perempuan) yang telah disiapkan untuk kita. 
Dunia itu fana, ngga real. Yang real adalah di akhirat. 

3. Kalau ada jodoh di dunia itu adalah bonus. Plus ujian. Kalau kita mampu menjaganya maka bisa sampai di akhirat. Kalau tak mampu menjaganya, justru nanti bisa disiksa di akhirat.


Mari kita renungkan kisah yg sangat indah ini. Kisah dari ayahnya Imam Syafi'i, ulama besar kaum muslimin. Ayahnya Imam Syafi'i sangat wara' menjaga terhadap segala sesuatu. 

Suatu ketika ayahnya Imam syafii, berjalan di tepi sungai, menemukan apel dan dimakan separo. Saking wara' nya, beliau kemudian mikir. 

Kira2 pemilik kebun apel itu ridho ngga ya? Akhirnya ditelusuri sungai itu. 

Lalu ketemulah dg pemilik kebun. Setelah ketemu, ternyata pemilik kebun tidak ridho kecuali Imam Syafi'i bekerja selama sekian tahun. Akhirnya  setelah sekian tahun selesai akad kerjanya, maka ayah Imam Syafi'i pamit pada pemilik kebun.

Tapi pemilik kebun ternyata tidak ridho. Pemilik kebun baru ridho kecuali ayah Imam Syafi'i  mau menikahi anaknya, perempuan yang buta, bisu, tuli dan pincang. 
Karena ingin meraih keidhoan orang tersebut, maka ia pun menikahi perempuan itu.

Sungguh terkejutlah ketika selesai akad nikah, masuk kamar, ternyata yang ada dalam kamar adalah wanita yang cantik dan lengkap organ tubuh semuanya. Sempurna semuanya. Cantik luar biasa. 

Jangan-jangan beliau  salah kamar. Menghadaplah ia pada sang pemilik kebun.

Sang pemilik kebun mengatakan:

"Sungguh, yang kukatakan benar,
Matanya buta karena tak bisa melihat kemaksiatan.

Mulutnya bisu karena tak bisa berkata kecuali yang baik-baik.

Telinganya tuli karena tak dapat mendengar kecuali Alquran.

Kakinya pincang karena tak pernah melangkah ke tempat-tempat yang tidak diizinkan Allah.
Dialah jodoh yang terbaik untukmu yang telah dipersiapkan bagimu."

Subhanallah 😘

Hingga kini, hasil pernikahan itu adalah anak-anak yang berhasil menjadi ulama, yaitu Imam Syafi'i. 

Pelajaran dari kisah ini adalah. 

Jodoh ngga perlu dicari. Jodoh kita itu sudah ada . Yang perlu dicari adalah keridhoan manusia. 

Raihlah keridhoan Allah dan keridhoan orang lain.  Bisa jadi jodoh kita belum datang karena perisai ini. 

Yang perlu dilakukan terutama adalah keridhoan orang tua. 

Yang perlu dipikirkan adalah  penerimaan orang lain  pada diri kita. 
Cari keridhoan ibu, cari keridhoan teman2 kita, saudara kita dan orang-orang lain di sekitar kita. 

Jadi tak perlu mencari cara untuk menarik perhatian orang lain dengan penampilan yang wah, make up yang berlebihan, ikut-ikutan kontes macam-macam, berpacaran dan lain-lain. 

Tenanglah. Karena jodoh kita sudah ada. Yang kita perlukan adalah ketenangan batin. 
Kalau masih galau tentang jodoh, gelar lah sajadah. Minta sama Allah agar membuat hati kita tenang. 

Jika saatnya tiba, jodoh akan datang. Tambahan untuk lelaki, yang trutama perlu dijaga adalah mata. Jaga mata dari hal-hal yang mengarah pada kemaksiatan.
Minta ke Allah jodoh terbaik. 

Untuk orang-orang yang sudah punya suami/istri, belum tentu suami/istrinya itu ridho.  Karena bisa jadi pasangannya itu adalah ujian, perisai yang menghalangi dari meraih surga.

Maka carilah keridhoan pasangannya. Kejar ini. Keridhoan pasangannya agar tak menghalangi jalan ke surga.

Ust. Nasrullah

Comments

Most Visited This Month

Bandung Bersinergi Big Seminar - Free

PEMUDA YANG MEMANCING

*Konsep Dasar Magnet Rezeki*

*Law of Projection*

Pengusaha Muda Asal Bandung Ini Pernah Hampir Bangkrut, Mungkin Produknya Kini Sudah di Tangan Anda