By : Andis Bifom
Jualan adalah roda dalam bisnis. Jika jualannya bermasalah, bisnis tidak akan berjalan bagus.
Jelas sudah, jualan adalah hal penting yang harus dipelajari.
Anda pahami dulu pola dasar apa yang membuat jualan jadi ramai atau sepi pembeli.
Pola ini saya rangkum dalam 10+1 Pola Dasar Jualan Laris Manis, berikut polanya:
1. Tidak akan ada penjualan, jika tidak ada kepercayaan.
Kepercayaan adalah fondasi utama dari transaksi. Tidak ada orang yang sembarangan memberikan uangnya kepada orang lain. Mereka hanya berbelanja kepada orang atau toko yang mereka percaya.
2. Tidak akan terjual produk sebagus atau semurah bahkan gratis sekalipun, jika tidak ditawarkan kepada targetnya.
Jangan mencoba menjual barang kepada orang yang tidak memerlukannya, capek! Edukasi seperti apapun tidak akan mempan, hanya buang-buang waktu dan tenaga. Setiap barang yang dijual punya pembelinya masing-masing.
3. Tidak akan dilirik penawarannya, jika tidak kenal dengan penjualnya.
Tiba-tiba jualan, siapa Anda? Jika tidak kenal penjualnya, jangankan untuk merespon penawarannya, meliriknya saja tidak akan.
4. Tidak akan dikenal produknya, jika tidak ada edukasi.
Pengetahuan calon pembeli terhadap produk tidak sebanyak pengetahuan penjualnya. Tanpa edukasi, prospek tidak akan tahu detail manfaat produk tersebut.
5. Tidak akan direspon penawarannya, jika penawarannya biasa-biasa saja.
Apa yang membuat mereka tergerak untuk membeli produk yang sedang Anda jual? Salah satunya karena penawarannya. Bukan penawaran sekedarnya, tapi penawaran yang berbeda dan mampu menawarkan hal lebih.
6. Tidak akan closing, jika tidak ada interaksi.
Ada tipe orang yang membeli tanpa banyak bertanya. Tapi ada juga tipe-tipe orang yang membeli setelah rangkaian pertanyaan mereka terjawab. Oleh karena itu butuh interaksi.
7. Tidak akan transfer, jika tidak ingin dan tidak urgent.
Apa yang membuat mereka harus transfer sekarang juga? Jawabannya karena urgensi.
8. Tidak akan terjual banyak, jika prospeknya sedikit.
Hasilnya tidak akan sama ketika menjual produk ke 3000 orang dibanding menjual produk ke 30 orang. Semakin banyak prospek, kemungkinan semakin banyak penjualannya.
9. Tidak seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, membeli itu ada prosesnya.
Orang tidak serta merta membeli sebuah produk, ada tahapannya. Dari yang tidak kenal dengan produk tersebut, kemudian kenal, kemudian butuh, kemudian urgent, barulah akhirnya beli.
10. Tidak akan sukses, jika tidak tekun.
Mau sukses, wajib tekun! Baru berjualan 1 bulan, jangan langsung menyerah! Mereka yang berhasil karena tekun dalam prosesnya.
+1. Tidak akan banyak rezeki, jika tidak dekat dengan Sang Maha Pemberi Rezeki.
Jelas! Jika semua teori sudah dijalankan dan dipraktekan, tetapi penjualannya tetap tidak lancar, kemungkinan besar rezekinya tertahan karena sang penjual jauh dari Yang Maha Pemberi Rezeki.
Dari pola di atas, berfikirlah secara simple!
Tawarkan produk kepada target marketnya, perbanyak prospek, bangun kepercayaan, lakukan interaksi, edukasi manfaat produk yang dijual, percantik penawarannya, dan hal-hal yang dijabarkan diatas.
Comments
Post a Comment