*Merawat Terumbu Karang*

Rezeki Allah itu selalu dititipkan pada sesuatu. Allah tidak akan memberikan rezeki dengan Dzat-Nya sendiri.
Rezeki dibawa oleh malaikat Mikail, lalu dititip pada sesuatu.

Contoh:
Untuk jerapah, Allah titip rezeki di pucuk-pucuk pohon.
Untuk monyet, Allah titip rezeki di pohon-pohon pisang.
Untuk ikan, Allah titip rezeki di terumbu karang.
Maka, ikan atau hewan lainnya ini akan selalu merawat tempat dimana rezeki untuknya dititipkan.
Nah, lalu rezeki kita (manusia) dititipkan di mana?

Ketika Ustadz Nasrullah bertanya pada orang-orang di sekitarnya, ternyata banyak yang tak dapat menjawab atau menjawab tapi jawabannya kurang jelas dan tidak fokus. Misalnya dijawab rezeki itu ada di muka bumi. Nah, ini masih terlalu luas.   

Ustadz Nasrullah lalu menjelaskan bahwa Rezeki kita (manusia) dititipkan di kemuliaan dan kebahagiaan orang lain.

Contoh paling gampangnya, sebut saja pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Wajar saja ia mengantongi rezeki berlimpah, karena dengan facebook, ia membahagiakan satu milyar penggunanya. Walau belum tentu ia memuliakan, ini baru membahagiakan saja. 
Bill Gate juga begitu. Ia membahagiakan orang lain dengan program microsoft yang diciptakannya.

Maka pertanyaan yang patut kita lontarkan pada diri kita sendiri adalah:
Seberapa banyak kah orang yang kita bahagiakan?
Mari kita bermuhasabah (introspeksi diri).

Mungkin ada yang pernah membeli sesuatu pada seseorang, lalu mendapat pelayanan yang memuaskan dan penjualnya juga ramah. Bisa jadi kita dengan ringannya akan menambah pembayaran atau kembali membeli suatu saat nanti. Bahkan bisa jadi merekomendasikan pada orang lain.

Namun adakalanya orang itu menghancurkan terumbu karangnya sendiri, tempat rezeki itu dititipkan. Ia menghancurkan kebahagiaan orang lain. 

Pada saat ia menghancurkan kebahagiaan orang lain, ia pada dasarnya menghancurkan terumbu karangnya sendiri. Rezeki tak akan datang dan justru menjauh darinya.
Jadi mulai sekarang, bahagiakan dan muliakan orang-orang di sekitar kita. Muliakan keluarga kita. Muliakan istri/suami dan anak-kita. Muliakan teman-teman kita. Muliakan customer kita dan seterusnya. 

Salah satu cara memuliakan mereka adalah dengan mendoakan kebaikan untuk mereka. 
Karena disitulah rezeki kita dititipkan oleh Allah SWT.

Jangan hancurkan kebahagiaan mereka karena sejatinya itu berarti menghancurkan terunbu karang, menghancurkan rezeki kita.

Ust. Nasrullah
Penulis Best Seller Magnet Rezeki dan New Release Diary Garputala

Comments

Most Visited This Month

Bandung Bersinergi Big Seminar - Free

5 MANTRA SUKSES

Pengusaha Muda Asal Bandung Ini Pernah Hampir Bangkrut, Mungkin Produknya Kini Sudah di Tangan Anda

Hasil Ecamp Magnet Rezeki

Kaf dan Nun